PDAM Tirta Tuah Benua Kutai Timur buka-bukaan mengenai proses pengolahan air. Materi itu disampaikan kepada peserta peningkatan kapasitas pengelolaan air bersih pedesaan (SPAMDES) dan PAMSIMAS tahun 2019, di area serba fungsi Bagian Produksi IPA Kabo, Jalan Papa Charlie, Desa Kabo Jaya, Kecamatan Sangatta Utara , belum lama ini.
Kepala Bagian Produksi Rudiansyah diwakili Kepala Sub Bagian Laboratorium Endah Budi. L, ST menjelaskan pengolahan air merupakan proses penjernihan air melalui kriteria tertentu agar hasilnya dapat dipergunakan untuk keperluan sehari-hari, menjadi dari kebutuhan tempat tinggal tangga, industri, medis dan lainnnya dengan menggunakan Water Meter Amico.
“Tujuan utamanya mencukupi standar mutu, menjadi dari turunkan tingkat kekeruhan air, mematikan mikroorganisme, turunkan bau, rasa dan warna sampai sesuaikan tingkat keasaman (pH),” katanya waktu memberikan materi.
Kemudian di dalam proses pengolahan air terkandung beraneka bangunan bersama dengan faedah pasti yang akan membantu mencukupi 3 faktor yaitu kualitas, kuantitas dan kontinuitas. Secara teknis dan lazim akan dijabarkan jenis-jenis bangunan untuk pengolahan air bersih. Yaitu pengolahan secara fisika dan Kimiawi.
“Secara fisika kebanyakan ditunaikan tanpa ada menambahkan bahan kimia. Contohnya adalah pengendapan, penyaringan, dan penyerapan. Lalu pengolahan secara kimiawi yaitu koagulasi dgn menambahkan bahan kimia berbentuk PAC (Poli Alumunium Chlorida), Alumunium Sulfat (tawas) dan Soda Ash. Bahan-bahan ini kebanyakan digunakan untuk turunkan tingkat kekeruhan air,menurunkan zat-zat yang terlarut di dalam air,” terangnya.
Berikut sejumlah bangunan di IPA yang menjadi fasilitas di dalam penyediaan air :
1. Bangunan Penyadap (Intake), merupakan bangunan penangkap air baku yaitu air sungai. Pada bangunan intake ini terkandung barscreen yang berfaedah untuk menyaring benda-benda yang ikut tergenang di dalam air. Kemudian air akan dipompa ke proses selanjutnya yaitu proses prasedimentasi.
2. Bak prasedimentasi adalah bak pengendapan pendahulu fungsi mengendapkan PARTIKEL DISKRIT layaknya kerikil pasir, tanah lihat dan lain sebagainya. Proses ini termasuk membantu mengurangi penggunaan bahan kimia.
3. Aerasi adalah proses kontak pada air dan udara. Menetes-neteskan air di udara terbuka dapat memberi tambahan gelembung-gelembung halus udara. Hal ini berfaedah untuk menghalau logam layaknya Besi, Mangan, Masalah H2S maupun persoalan Algae.
4. Koagulasi (pengadukan cepat) adalah proses pencampuran bahan kimia bersama dengan tekanan pengadukan yang lumayan tinggi agar air dan bahan kimia menyatu.
5. Flokulasi (pengadukan lambat) adalah proses di mana zat padat yang melayang dan sangat kecil digabungkan menjadi flok-flok (gumpalan-gumpalan)
6. Sedimentasi adalah proses penghilangan sebagian besar partikel-partikel padatan melayang yang terkandung di dalam air.
7. Filtrasi (penyaringan) adalah proses di mana air dibersihkan bersama dengan melalui bahan berpori. Biasa disebut media penyaring berbentuk pasir silika (kwarsa/bangka). Ada sebagian susunan bersama dengan berlainan ukuran pasir silika.
8. Penampungan (Reservoir) air 500 m³ dan pembubuhan disinfektan adalah penampungan air menjadi sekaligus pembubuhan disinfektan. Proses ini merupakan pembunuhan bakteri yang tersedia terhadap air melalui proses klorinasi.
9. Reservoir 2000 M³ adalah penampungan terakhir air bersih dan siap didistribusikan ke masyarakat.
10. Pengolahan lumpur buangan adalah sebuah Instalasi untuk mengolah air cucian dari filter dan lumpur sedimentasi. Karakteristik kedua style lumpur berikut sangat berlainan dan diolah bersama dengan beraneka cara, layaknya didaur kembali ke awal proses pengolahan, lantas dapat diolah bersama dengan paket pengolahan konvensional atau diendapkan di dalam kolam besar.
Untuk diketahui, awal terbentuk PDAM Kutim terhadap September 2001 hanya menjangkau enam Wilayah Ibukota Kecamatan dan satu Wilayah Ibukota Kabupaten bersama dengan kapasitas IPA 40 liter/detik. Kini Juni 2019 kapasitas sudah menggapai 595 liter/detik. Mencakup 17 wilayah pelayanan bersama dengan kuantitas kelanjutan langsung (SL) 26.369.