Beragam Jenis Kurikulum Homeschooling yang Ada di Indonesia

Di Indonesia sendiri kurikulum homeschooling memang masih terdengar asing bagi sebagian orang. Sebab, masyarakat Indonesia akan lebih merasa familiar dengan metode pembelajaran langsung di sekolah. Meski begitu, hal ini tidak membuat metode pembelajaran homeschooling tidak ada di Indonesia.

Pada dasarnya, ada 3 jenis kurikulum yang sering digunakan pada proses pembelajaran homeschooling. Ketiga jenis kurikulum ini akan memiliki kriterianya masing-masing, sehingga setiap orang tua harus mengetahuinya secara jelas. Untuk membantu para orang tua dalam memahami apa saja perbedaan antara ketiga jenis kurikulum ini, di sini kami akan membagikan informasi lengkapnya. 

3 Jenis Kurikulum Homeschooling di Indonesia 

Sudah ada banyak orang yang percaya bahwa ketika visi pendidikan keluarga telah terbentuk, mereka akan memiliki prinsip dan nilai yang harus ditaati selama proses pembelajaran sedang berlangsung. Dengan begitu, mereka bisa lebih mudah untuk membuat kurikulum yang sesuai dengan visi pendidikan tersebut.

Membahas tentang kurikulum yang berlaku pada metode pembelajaran homeschooling, berikut adalah ketiga jenis kurikulum yang meliputi di dalamnya:

1.     Kurikulum Anak Usia Dini

Tak jarang dari para orang tua di Indonesia yang memilih metode pembelajaran ini untuk dilakukan oleh anak-anaknya yang masih berusia di bawah 6 tahun. Pada dasarnya, proses pembelajaran ini akan lebih berfokus pada perkembangan psikologis si anak. Jadi, metode pembelajaran ini dapat membuat anak lebih merasa nyaman untuk belajar.

2.     Kurikulum Anak Usia Sekolah

Berbeda dengan jenis kurikulum yang sebelumnya, untuk kurikulum anak usia sekolah sendiri memiliki jangkauan yang lebih luas. Umumnya, isi dari kurikulum ini akan disesuaikan dengan model homeschooling yang hendak dilakukan. Anak-anak yang melalui metode pembelajaran ini juga bisa menerima ijazah resmi dari pemerintah.

Untuk bisa mendapatkan ijazah tersebut, pengajar maupun orang tua harus mengikuti kurikulum yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Nantinya, materi pelajaran dan kurikulum yang harus dikuasai oleh si anak harus sesuai dengan kurikulum yang sedang berlaku di Indonesia.

3.     Kurikulum Luar Negeri

Jenis kurikulum yang satu ini tergolong lebih bebas. Pada dasarnya, setiap orang tua boleh menggunakan kurikulum dalam negeri maupun luar negeri, karena metode pembelajaran ini memang tidak memiliki standar khusus. Yang terpenting, orang tua harus bisa memilih manakah jenis kurikulum yang paling sesuai dengan minat serta bakat anaknya. Dengan begitu, anak bisa lebih merasa nyaman dan semangat untuk melakukan proses pembelajaran tersebut. 

Kualitas kurikulum homeschooling yang digunakan saat ini tidak akan menjadi kunci keberhasilan dari kepintaran seorang anak. Keberhasilan ini bisa didapatkan ketika orang tua mampu menyusun kegiatan belajar yang bisa membuat anak merasa nyaman untuk melakukannya. Jadi, orang tua akan memiliki peran yang lebih besar dalam proses pembelajaran ini.